Total Tayangan Halaman

Senin, 19 Maret 2012

Tentang sebuah hati ~3

Surat itu belum aku balas. Aku masih sibuk dengan laporan akhir bulan. Terkadang aku harus lembur mengerjakannya. Tapi aku janji aku akan menulis balasannya malam ini. 
Penat sama semua tugas di kantor, berharap sore ini bisa membuatku lebih santai, siang tadi sahabatku telpon memintaku untuk menemaninya ke mall. “oke…” jawabku saat itu.

Segelas jus jeruk ditambah sepiring nasi goreng cukup membuatku kenyang. Menemani sahabatku belanja tadi membuatku sedikit capek dan lapar. Oh ya.. tentang kamu.
Aku  cerita pada sahabatku ini soal surat yang kamu kirim kemaren untukku. Dia terkejut tak percaya, sama seperti aku saat tau surat itu untuk ku. Bagaimana tidak , dia juga kenal dirimu dan dia juga tau kamu menghilang begitu saja. Sahabatku  bilang aku harus cepat membalas suratmu. Aku cuma mengangguk mengiyakan. Sore itu ku habiskan waktu bersama sahabat baikku.

Malam ini gerimis , angin bertiup perlahan menambah dingin suasana. 
Ditemani lagu-lagu indah dari stasiun radio kesayanganku, ku buka kembali amplop putih suratmu, melihat tulisanmu  masih sama seperti tulisan dalam buku sekolahku. Membacanya  perlahan. Lalu ku ambil pena dan mulai menulis.

u/ KAMU..

“hay..kabarku baik gimana sama kamu..? semoga seperti yang aku harapkan.
Kaget juga dapet surat dari kamu..nggak nyangka aja itu kamu setelah menghilang begitu lama. Tapi maaf aku belum bisa bertemu denganmu, bukan tak mau tapi aku masih sibuk dengan urusan pekerjaan. Ini aku kasih no. HP ku. 
Telpon aku ya.. kita buat janji..jujur aku juga mau ketemu sama kamu..aku tunggu ya and..trimakasih udah mau menghubungiku lagi.

Dari AKU.

Ku lipat kertas putih balasan suratmu memasukannya dalam amplop dan menutupnya rapat. Besok pagi akan ku kirim berharap kamu akan cepat membacanya dan menghubungiku.

Seminggu telah berlalu sejak ku kirimkan balasan suratmu. Aku menunggu dan masih terus menunggu dan kamu sepertinya menghilang seperti dulu.
Hari ini aku kembali tersadar dalam lamunan, berhenti berharap, mengetahui keberadaanmu saja aku sudah senang.
jadi ku jalani hari-hariku kembali bersama bayang dirimu.

                                                            ~ o O o ~

Jalanku terhenti, aku terdiam saat  ada suara memanggil namaku.
Sejenak aku berfikir, apa aku tak salah dengar?  Suara itu memanggil nama kecilku.
 Aku tersadar , itu suara kamu. Tapi apa mungkin..? 
disini didekat rumah teman kantorku? Aku tak percaya..!! "
ku palingkan wajahku kebelakang, seseorang dengan pakaian olahraga berlari kearah ku. Tak kuasa menahan debaran jantungku aku terpaku.
“itu kamu..” jerit hatiku. Dan kamu sudah berada dihadapanku.

“kamu… ini kamu kan..?” tanyamu sambil mengatur nafasmu.

Aku mengangguk pelan, kata-kataku hilang, aku tak bisa bicara ,tak percaya dengan siapa yang ada dihadapanku saat ini?. Aku mencoba beranikan diri menatap mu, pakaianmu basah oleh keringat juga wajahmu.

“aku habis jogging..” jawabmu  sekenanya, sepertinya tau apa yang mau aku tanyakan.

“kamu mau kemana..?” katamu sambil meraih tanganku. Aku terkejut.
semakin hilang kata-kataku..
“mmm..tunggu aku ya..tunggu aku sebentar rumahku dekat dari sini, 1 jam lagi aku akan kembali kesini” katamu tak memberiku waktu untuk menjawab, lalu melepas tanganku dan setengah berlari meninggalkan aku yang masih terpaku menahan tangisku yang tersembunyi.

Akhirnya aku tak bisa menahan tangis ku sepanjang jalan rumah temanku. Ku hapus air mataku, karena tak ingin temanku melihat aku seperti ini. Aku hanya  sebentar kerumahnya ,setelah urusanku dengannya selesai aku pamit. Sedikit ragu melangkahkan kembali ketempat dimana kamu menemukanku.
Ku ambil handpone ku, menekan tombol Call setelah no. sahabatku terlihat. Ku ceritakan apa yang baru saja terjadi. Rasanya aku ingin memeluk sahabatku, dia pasti tahu rasa apa yang menyerangku saat ini. “ terimakasih..” jawabku sebelum ku matikan handpone ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar