Penat sama semua tugas di
kantor, berharap sore ini bisa membuatku lebih santai, siang tadi sahabatku
telpon memintaku untuk menemaninya ke mall. “oke…” jawabku saat itu.
Segelas jus jeruk ditambah sepiring nasi goreng
cukup membuatku kenyang. Menemani sahabatku belanja tadi membuatku sedikit capek
dan lapar. Oh ya.. tentang kamu.
Aku cerita pada sahabatku ini soal surat yang kamu
kirim kemaren untukku. Dia terkejut tak percaya, sama seperti aku saat tau
surat itu untuk ku. Bagaimana tidak , dia juga kenal dirimu dan dia juga tau
kamu menghilang begitu saja. Sahabatku bilang aku harus cepat membalas suratmu. Aku cuma
mengangguk mengiyakan. Sore itu ku habiskan waktu bersama sahabat baikku.
Malam ini gerimis , angin bertiup perlahan menambah dingin suasana.
Ditemani
lagu-lagu indah dari stasiun radio kesayanganku, ku buka kembali amplop putih
suratmu, melihat tulisanmu masih sama
seperti tulisan dalam buku sekolahku. Membacanya perlahan. Lalu ku ambil
pena dan mulai menulis.
u/ KAMU..
“hay..kabarku baik gimana sama kamu..?
semoga seperti yang aku harapkan.
Kaget juga dapet surat dari kamu..nggak
nyangka aja itu kamu setelah menghilang begitu lama. Tapi maaf aku belum bisa
bertemu denganmu, bukan tak mau tapi aku masih sibuk dengan urusan pekerjaan. Ini
aku kasih no. HP ku.
Telpon aku ya.. kita buat janji..jujur aku juga mau ketemu
sama kamu..aku tunggu ya and..trimakasih udah mau menghubungiku lagi.
Dari AKU.
Ku lipat kertas putih balasan suratmu
memasukannya dalam amplop dan menutupnya rapat. Besok pagi akan ku kirim
berharap kamu akan cepat membacanya dan menghubungiku.
Seminggu telah berlalu sejak ku kirimkan
balasan suratmu. Aku menunggu dan masih terus menunggu dan kamu sepertinya
menghilang seperti dulu.
Hari ini aku kembali tersadar dalam lamunan, berhenti berharap,
mengetahui keberadaanmu saja aku sudah senang.
jadi ku jalani hari-hariku kembali bersama bayang dirimu.
~ o O o ~
jadi ku jalani hari-hariku kembali bersama bayang dirimu.
~ o O o ~
Jalanku terhenti, aku terdiam saat ada suara memanggil namaku.
Sejenak aku berfikir, apa aku tak salah dengar? Suara itu memanggil nama kecilku.
Sejenak aku berfikir, apa aku tak salah dengar? Suara itu memanggil nama kecilku.
Aku tersadar , itu suara kamu. Tapi apa mungkin..?
disini didekat rumah teman kantorku? Aku tak percaya..!! "
ku palingkan wajahku kebelakang, seseorang dengan pakaian olahraga berlari kearah ku. Tak kuasa menahan debaran jantungku aku terpaku.
“itu kamu..” jerit hatiku. Dan kamu sudah berada dihadapanku.
disini didekat rumah teman kantorku? Aku tak percaya..!! "
ku palingkan wajahku kebelakang, seseorang dengan pakaian olahraga berlari kearah ku. Tak kuasa menahan debaran jantungku aku terpaku.
“itu kamu..” jerit hatiku. Dan kamu sudah berada dihadapanku.
“kamu… ini kamu kan..?” tanyamu sambil
mengatur nafasmu.
Aku mengangguk pelan, kata-kataku hilang,
aku tak bisa bicara ,tak percaya dengan siapa yang ada dihadapanku saat ini?. Aku
mencoba beranikan diri menatap mu, pakaianmu basah oleh keringat juga wajahmu.
“aku habis jogging..” jawabmu sekenanya, sepertinya tau apa yang mau aku
tanyakan.
“kamu mau kemana..?” katamu sambil meraih
tanganku. Aku terkejut.
semakin hilang kata-kataku..
“mmm..tunggu aku ya..tunggu aku sebentar
rumahku dekat dari sini, 1 jam lagi aku akan kembali kesini” katamu tak
memberiku waktu untuk menjawab, lalu melepas tanganku dan setengah berlari
meninggalkan aku yang masih terpaku menahan tangisku yang tersembunyi.
Akhirnya aku tak bisa menahan tangis ku sepanjang
jalan rumah temanku. Ku hapus air mataku, karena tak ingin temanku melihat aku
seperti ini. Aku hanya sebentar kerumahnya ,setelah urusanku dengannya
selesai aku pamit. Sedikit ragu melangkahkan kembali ketempat dimana kamu
menemukanku.
Ku ambil handpone ku, menekan tombol Call setelah no. sahabatku
terlihat. Ku ceritakan apa yang baru saja terjadi. Rasanya aku ingin memeluk
sahabatku, dia pasti tahu rasa apa yang menyerangku saat ini. “ terimakasih..”
jawabku sebelum ku matikan handpone ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar