Paling telat aku harus sudah berangkat jam 6: 30, walau jarak dari rumah ke
kantorku tak terlalu jauh, tapi aku gak mau kena macet . ini minggu ke 3 aku
bekerja ditempat yang baru.
jadi aku
harus tepat waktu sampai dikantorku.
Angkutan
umum berwarna biru berhenti tepat didepanku setelah ku lambaikan tangan.
Orang
yang didalam bergeser memberiku tempat duduk. “terimakasih.” Kataku.
Mataku sempat
melirik orang yang duduk dipojok seberang tempat aku duduk. ah..cewek tomboy
itu, desahku. Beberapa hari ini sosoknya kerap kali hadir membayangiku.
Kalo
saja dia tidak meminta semua orang untuk menukar uang lembarannya waktu itu
mungkin aku tak mau mengingatnya.
Penampilannya
sungguh beda dengan yang lain. Rambutnya pendek hampir sama denganku, pakai
jaket biru tua dengan sepatu kulit model cowok.
Belum lagi topi warna coklat
muda yang menutupi rambutnya.. benar-benar menarik perhatianku. Aku belum pernah
bertemu dengan cewek yang seperti ini. Cara bicaranya santai tapi sopan, tanda
dia memang senang bergaul, sepertinya dia merasa nyaman saja dengan
penampilannya.
Angkot
biru sampai didepan pintu masuk tempat kerjaku, aku melangkah turun dan
membayar ongkos. Ada temanku yang juga baru sampai, aku menyapa dan menjajari
langkahnya
“
hey…met pagii..?” seseorang menepuk punggung temanku, menyamakan langkah kami.
“eh..met
pagi..juga. tumben lo ketemu gua..” balas temanku.
Rupanya
dia tidak memperdulikan keberadaanku yang dari tadi diam melangkah bersama.
Sampai akhirnya dia sadar juga ada aku disitu.
“ ini
teman lo… orang baru ya..?” tanyanya santai.
Rupanya dia gak inget kejadian
diangkot minggu yang lalu.
“ iya “
jawabku sekenanya.
Kami
berpisah didepan pintu masuk ruang kerjanya. Karena aku harus naik lift. satu
tingkat diatasnya. Pagi itu sepertinya biasa saja..melewati hari dengan
kesibukan kantor.
Sepertinya
mau hujan, suasana mulai mendung awan disebelah utara terlihat mulai menghitam.
Ku langkahkan kakiku keluar dari tempat kerjaku.
ku lihat cewek tomboy itu
bersama temannya tak lama kemudian temannya pamit meninggalkan dia sendiri.
Rupanya dia juga menunggu angkutan umum. Ku beranikan diri menyapanya.
“ hay..
belum pulang ?” tanyaku.
“belum..gak
tau kok lama bener nih angkot..” jawabnya santai.
Tapi tak lama mobil yang
ditunggu datang juga. Kami naik dalam mobil yang sama. Tanpa banyak bicara aku
menikmati perjalanan. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat itu, yang pasti
pikiranku saat itu adalah dia. Cewek tomboy bertopi.
Angkot
berhenti saat tiba diterminal tempatku turun, cewek itu turun dan membayar
ongkos, yang buat aku terkejut dia membayar ongkosku juga.
“eits…gak
usah!” kataku melarang. Tapi sudah terlanjur dia memberikan pada supir.
“ gak
apa-apa, yah..hitung-hitung gantiin ongkos kamu waktu itu..” jawabnya.
Haah..
ternyata dia masih inget kejadian itu. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi.
Beriringan masuk terminal, dan mulai membuka percakapan.
“kamu..ada
acara gak hari minggu ini?” Tanyanya.
“mmm..
kayaknya gak ada deh, kenapa?” tanyaku.
“oke.
Kalo gitu kita ketemuan minggu disini jam 10:00, aku ada acara ditempat
temanku. Aku mau kamu temani aku, jam 10 ya, jangan terlambat ?” katanya tanpa
memberiku waktu untuk menjawab.
Kemudian dia berlalu begitu mobil angkutan
menuju tempat tinggalnya datang.
Aku bingung, kenapa aku gak bisa ngomong saat
dia mengajakku? Gila..bener-bener gila nih cewek tomboy.
Ach.!!Kayaknya malam
ini beda banget, aku jadi inget terus sama cewek tomboy bertopi itu.
Kok bisa
ya dia memintaku menemani dia kerumah temannya?, padahal aku belum tau siapa
dia, kita belum deket..bisa-bisanya dia bayarin aku cuma mau gantiin ongkos
yang pernah aku keluarin buat dia. cewek tomboy ini buat aku jadi penasaran.
Bagaimana pun aku harus menerima tawarannya. Besok minggu jam 10:00 pagi. Aku
akan ada disana. Malam ini ku lewati dengan rasa yang tak bisa aku mengerti.
Semoga semua ini gak ganggu kosentrasiku sama kerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar