Hujan yang mengguyur tadi malam membuat udara pagi ini
terasa sejuk, apalagi sinar mentari tak terhalang oleh awan, hmm…..benar-benar
cerah hari ini.
Aku membayangkan wajahmu yang pucat kemarin, sepertinya aku
ingin melihatmu lagi, tapi dengan wajah cerah seperti hari ini. “apa boleh ya
aku memiliki wajah cerahmu..?” batinku.
“Tuhan… kalau boleh hamba meminta, hamba ingin
memiliki dia, yang sekarang sedang bermain difikiran hamba.. “ pintaku dalam
doa pagi ini.
Sore ini aku ingin kembali menemuinya, aku ingin
mengungkapkan perasaan ku,
aku ingin dia tau kalau dia telah menciptakan ruang
dalam hatiku, sejak pertama bertemu hingga hari ini waktu ku tersita hanya
untuk memikirkan cewek tomboy bertopi yang selalu hadir membayangi langkah ku.
Sepertinya cuaca mendukung perjuanganku nih.. masih
tampak cerah, warna senja mulai terlihat indah. Tak seperti pertama kali pergi
dengannya kali ini aku merasa yakin dengan penampilanku, rasanya dia tak akan
keberatan dengan penampilanku yang penting masih terlihat sopan. Aku tersenyum
sendiri melihat wajahku dicermin.
Rumah itu masih
terlihat indah, lampu taman sudah menyala pagarnya tak terkunci. Ku buka
perlahan menimbulkan bunyi derit besi bergeser, menutupnya kembali dan berjalan
kearah pintu. Aku melihat ada yang mengintip dari balik jendela, entah siapa?.
Belum sampai ku ketuk, pintu sudah terbuka, teman satu
rumahnya tersenyum kepadaku. Menyuruhku masuk dan duduk, sepertinya dia sudah
tau maksudku.
“tunggu ya sebentar dia baru selesai mandi, kamu mau
minum apa?” tanyanya.
“ apa aja deh…terimakasih.” kataku kemudian.
“oke..” jawabnya dan berlalu meninggalkan ku sendiri
diruang tamu yang mungil.
Ku ambil koran tadi pagi dibawah meja, membacanya
membuat diriku merasa agak santai.
Langkah seseorang terdengar menuju ruang
tamu, tapi ternyata bukan dia, temannya yang datang membawa 2 cangkir teh hangat
dengan beberapa buah biscuit krem, menatanya dimeja dan mengijinkanku untuk
menikmatinya, Kemudian masuk kembali .
Aku mengangguk, mengucapkan terima kasih
lalu kembali membuka halaman koran.
Entahlah begitu asyiknya membolak-balik
koran tanpa sadar cewek tomboy itu sudah berdiri didepanku, kemudian duduk
disamping kursiku.
Aku tersenyum menutupi kekagetanku. Lalu meletakkan koran
ditempat semula.
“ hay..apa kabar?” tanyaku begitu melihatnya duduk.
“baik..” jawabnya singkat.
Aduh..bagaimana ini kata-kataku hilang, sepertinya aku
tak bisa mengutarakan maksud kedatanganku nih..kacau..! batinku mulai meragu. Lidahku
beku.
“rupanya kamu sudah hafal ya jalan kesini..?” tanyanya
menghilangkan semua kebisuan.
“iya…maaf . ya?”
kataku. UPS…!! Aku jadi malu rasanya.
“ gak apa-apa..aku senang kamu datang” katanya.
Cara bicaranya yang enak membawa suasana mulai
mencair, tak ada lagi kebekuan. aku mengikuti alunan kata-katanya, tertawa ,bercanda,
semua cerita mengalir begitu saja seperti air. Sampai pada saat keberanian itu
muncul dalam hatiku.
“aku senang bisa melihatmu malam ini, cerah seperti
yang sering aku lihat, jujur aku merasa kehilangan saat sosokmu tak tampak hari
itu, rasanya ada yang kurang, kamu mulai melengkapi disetiap hariku…” kataku
pelan sambil memandang wajah indah mu.
Kamu diam tertunduk membuat ku ragu untuk meneruskan kata-kataku.
“apa
ya yang ada di fikiranmu , apa aku salah memulai ini semua?” jerit batinku
menerka-nerka.
“ kamu..kamu baik, kamu memang membuat hariku sedikit
berwarna, ketika pertama kali jalan bareng denganmu, tapi aku ragu..” katanya
menggantungkan kalimat.
Aku semakin ragu memulai kembali kata-kataku, apa
boleh buat, aku harus berani memintanya..apapun yang terjadi..aku gak mau ada
penyesalan kemudian.
“ sejujurnya…..aku ingin terus bersamamu, menemanimu,
berbagi rasa juga cerita..boleh aku membawamu ke ruang biru hatiku, karena aku
suka sama kamu..?” lanjutku lagi dan aku
terkejut dengan kata-kata yang keluar begitu saja dari mulutku.
Uuhh… lagi-lagi kamu terdiam, membuatku merasa
seperti..ach.. !!aku gak tahu harus bagaimana ?, pikiran dan perasaanku
benar-benar menunggu jawabanmu, dan aku pasrah dengan semua yang keluar dari
mulut manismu itu.
“boleh aku bicara jujur sama kamu..?” katanya kemudian
membuatku sedikit agak merasa bersalah dengan perkataanku tadi.
"aku juga suka sama kamu, kita coba jalani ini bersama ya..?” jawabnya lembut.
Aaa… seperti tali kuat yang mengekang tubuhku terlepas
begitu saja, hatiku terasa lega, aku membiarkannya masuk kedalam ruang biru
hatiku, aku ingin dia tau, aku menyimpan sebentuk cinta untuknya disitu.
langkahku ringan seperti angin, kini aku tau ruang
biru hatiku telah berpenghuni, aku ingin dia tetap berada disitu, memberikan
semua cinta dan sayangku hingga dia merasa bahagia didalamnya.
~ s e l e s a i
~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar