“ada apa sama kamu ya?" Pikiranku mulai mencari-cari jawaban. Ada sedikit
rasa kecewa karena hari ini pastinya aku akan pulang sendiri tanpa ditemani
cewek tomboy bertopi itu.
Perlu alasan
khusus untuk memasuki ruang kerjamu, karena mungkin orang akan bertanya ada
kepentingan apa kesana. Ach.. aku harus mencari informasi tentang ketidak
beradaanmu hari ini, tapi bagaimana caranya.? Aku tak ingin orang lain curiga. Aku
jadi bingung sendiri.
“kamu…kamu dimana sih? Ada apa dengan kamu?. Jerit hatiku.
Aku teringat
temanku cowok yang dulu sempat berjalan beriringan denganmu,dia satu ruangan
denganku. Mungkin sedikit berbasa-basi aku bisa tau keberadaan dan keadaanmu
sekarang ini lewat dia. SEMOGA.
Ternyata
kamu sakit dan entah kenapa badanku jadi lemas mendengarnya.
Ada Rasa khawatir
menghantui pikiranku, ada rasa yang tak bisa aku lukiskan tentang perasaan ini.
Dengan sedikit alasan akhirnya aku bisa juga mendapatkan alamatmu dijalan kecil
itu. Malam ini aku ingin kerumahmu, memastikan dirimu baik-baik saja.
Rumah itu berwarna putih gading berpagar
hitam, dengan pohon mangga berada dihalamannya. Aku sedikit ragu apakah dia
mau menerimaku tanpa minta ijin terlebih dahulu?,
tapi aku benar-benar
menghawatirkan keadaannya.
Ku beranikan diri membuka pagar dan mengetuk pintu
rumah berwarna coklat itu.
Seseorang
terdengar melangkah mendekati pintu, membukanya dan membuatku sedikit terkejut.
Dia salah satu teman wanita yang ada diruangan kerjaku, begitu tertutupnya
cewek tomboy ini sampai teman satu rumahnya pun bisa menjaga rahasia
keberadaannya.
Aku seperti orang bodoh Karena tak tahu harus bagaimana menyembunyikan
perasaanku. Dia tersenyum dan menyuruhku masuk.
“duduklah.
tunggu sebentar akan aku kasih tau kalau kamu datang”. Katanya sopan.
Aku mengangguk
dan duduk disebelah pintu. Agak berdebar menunggunya keluar dari kamar. Apa ini
yang aku rasakan? Aku seperti menunggu seseorang yang telah lama tak bertemu. Inikah
debaran cinta itu? . lirih hatiku.
Wajahmu
sedikit pucat walau rambut pendekmu terlihat hitam berkilau. Kamu tersenyum dan
duduk dikursi sebelahku. Terlihat beda dengan cewek tomboy yang gagah disetiap
harinya. Mengenakan piyama warna abu-abu dengan balutan selendang dileher.
“kamu
kenapa?” tanyaku langsung setelah dia duduk disebelahku.
“aku ga
apa-apa, aku cuma demam, mungkin karena kehujanan kemaren sore”. Jelasnya.
“maaf….
Maafkan aku karena sudah lancang berkunjung kerumahmu tanpa minta ijin lebih
dulu”. Kataku merasa bersalah.
“aku
senang kamu datang”. Jawabnya lembut.
Aku tersenyum
senang karena rasa bersalah itu seakan terhapus begitu saja.
Tak takut untuk
dipersalahkan karena kehadiranku yang tiba-tiba. Hatiku mulai berwarna.
“kamu
sudah kedokter?”. Tanyaku.
“belum,
rasanya gak perlu, aku sudah minum obat penurun panas, mudah-mudahan hari senin
nanti aku sudah bisa masuk kerja lagi”. Jelasnya.
Beberapa jam bersamanya saat itu membuatku yakin dengan perasaanku,
sungguh kamu sudah membuat ruang biru dihatiku.
Malam ini rasa khawatirku terbalaskan, sikapmu tetap lembut menyambutku, bahagia saat tahu kehadiranku disana membuatmu merasa senang.
Dan malam ini bersama hembusan angin malam yang sejuk.
Ku titipkan salam kangen dan do’aku untukmu, semoga kamu baik-baik saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar