May 30th
2012
Untuk
MU.
“Aku
menyukaimu dengan hatiku bukan karena wajah yang kau tampilkan. Seperti biru yang mewarnai hatiku, seperti merah yang
menyalahkan cintaku. Kamu tak akan pernah tahu seberapa dalam rasa yang ku
punya jika kamu tak mau membuka dirimu sendiri untukku.
Kamu
bilang kamu mencintaiku, tapi disatu sisi kamu terus mempertanyakan cinta
kepadaku. Aku jadi bingung dengan sikapmu, aku jadi tak mengerti apa sebenarnya
yang kamu inginkan dari ku.
Sebentuk
hati yang indah telah ku berikan kepadamu, aku hanya meminta agar kamu jaga
hatiku, membiarkannya terus berdenyut.
Hingga bisa kau rasakan getaran
lembutnya. Aku ingin kamu memilikinya, bukan merusaknya.
Jadi tolong… "jaga
hatiku".
Untuk sementara ini aku akan pergi menjauh darimu, bukan meninggalkan
kamu sendiri, tapi untuk memberimu ruang berfikir dan memahami jika ternyata
cinta itu juga telah menyentuh hatiku.
Cari aku di tempat biasa jika kamu
memang masih ingin menemuiku.
Aku akan ada disana.”
~ Dari Aku dan Cinta ~
Sebaris
kata ku tuliskan untukmu dalam kertas indah berwarna. Agar kamu tahu bahwa aku
tak pernah membencimu, aku tak pernah
menyesal kenal denganmu. Aku hanya ingin kamu tahu aku benar-benar telah merasakan
rasa yang kamu berikan kepadaku.
Ku
lipat lembar berwarna itu, memasukannya dalam sebuah botol kecil dengan ikatan
pita biru nan cantik. Menyimpannya dalam sebuah kotak kecil. Menutup rapih dan menaruhnya di meja ruang
kerjamu, berharap kamu mau membuka dan membacanya.
Kusadari
bahwa hal yang menyedihkan adalah menyadari saat diri menahan untuk tak
bertemu, tapi hati tetap merindu. Ini yang ku lakukan untukmu, menahan diriku
saat cinta mulai menguasai hati. Bagaimana aku menjelaskan kepadamu jika kamu
selalu saja menganggap dirimu bukan apa-apa? Kamu terlalu merasa rendah diri
hingga kamu tak percaya dengan apa yang kamu miliki.
Sebenarnya hari ku jadi sedikit agak hampa tanpa
kehadiran mu, tapi ini ku lakukan agar
aku bisa merasakan kebenaran cinta yang menyapaku. Kamu memberikan rasa
itu disetiap harinya, tapi kamu pertanyakan juga rasa itu pada diriku, aku
berfikir kamu meragukan rasa yang ku berikan kepadamu. Rasa yang sebenarnya
sama dengan apa yang kamu rasakan.
Aku harus menahan semua rasa rinduku, aku
harus menahan rasa cinta yang mulai berkembang dalam diriku, jadi bagaimana
mungkin semua itu ku ungkapkan kalau masih ada keraguan tersirat dalam setiap
kata-katamu.
Hari-hari
sepi tanpa dirimu, ku coba untuk menyibukkan diri agar fikiran ku bisa terpecah
tak lagi untukmu, tapi aku justru tak bisa, aku tak bisa melupakanmu . Semakin
ku coba semakin dalam dirimu memenuhi ruang hatiku.
Sore itu
ku sempatkan diriku untuk berada dikursi dekat danau itu, berharap kamu akan
menemuiku, tapi sampai hari ini kamu tak juga datang, entah apakah kamu baca
pesanku atau kamu terlalu egois untuk tidak menemuiku.
Ku
tutup notebook diatas pangkuanku, memasukannya dalam tas kecil berwarna merah
jambu. Mataku menerawang jauh keluasnya danau didepanku. Memikirkan dirimu,
mengira-ngira apa sebenarnya yang kamu fikirkan tentangku. Sebait lagu mengalun dibenakku..
“ If
you love me, like you tell me please be careful with my heart.. You can take it
just don’t break it or my world will fall apart….”
HHHH......... Ada
rasa sesak didada yang akhirnya membuat airmata tak terasa menetes dipipiku.
“aku
kangen kamu..” lirih ku perih.
Tersadar
dari lamunan.., ku raih notebook yang ada disampingku memasukkannya dalam
tas bawaanku dan berlalu meninggalkan
lamunan yang ku lepas diseberang danau sana.
~ o 0 o ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar